Hobi-Ikidangbang- Penjualan kendaraan roda empat di pasar otomotif mengalami penurunan pada tahun 2025. Menurut data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo), penjualan mobil secara grosir pada Juni 2025 turun sebesar 22,6 persen dibandingkan dengan Juni 2024 atau year-on-year (YoY).
BYD, salah satu pemain utama di industri ini, juga menyadari hal tersebut. Bahkan, perusahaan meminta para pihak terkait untuk terus memberikan perhatian khusus dalam menghadapi penurunan penjualan.
Contohnya dari sisi lembaga keuangan terkait adanya insentif dari segi pembelian keuangan, kemudian mungkin adasupportprogram-program dari pemilik merek, itu meningkatkan penjualan,” kata Head of Marketing, PR, & Government Relations BYD Indonesia Luther Panjaitan kepadaHobi-Ikidangbangbeberapa waktu lalu.
Ia juga menyoroti mengenai insentif kendaraan yang diharapkan mampu meningkatkan penjualan di pasar otomotif, termasuk model program kepemilikan kendaraan yang mungkin bisa disederhanakan.

Ini adalah soal industri yang membutuhkan modal cukup besar, industri besar dengan banyak cabangnya, industri ini memiliki banyak turunan, baik dari sisi purna jual, aksesori, bahkan hingga ke media, media juga menjadi bagian dari ekosistem industri otomotif ini yang padat modal. Jadi kita berharap bahwa ini segerarecoverydan para pemangku kepentingan juga menunjukkan perhatian khusus," katanya.
Selain itu, pihak BYD tidak akan diam saja. Baru-baru ini meluncurkan produk yang terjangkau seperti Atto 1, yang membuat produsen otomotif asal Tiongkok ini ikut berkontribusi dalam perkembangan pasar.
“Ini paling tidak kita bisa men”-triggerterjadi peningkatan atau peningkatan jumlah penjualan, karena ini lebih terjangkau, terlebih lagi ini merupakan kendaraan listrik. Jadi kita memberikan kontribusi pada industri ini," jelasnya.
Luther Panjaitan berharap GIIAS 2025 tetap menjadi kesempatan berharga dalam meningkatkan penjualan meskipun prediksi menunjukkan bahwa total penjualan pada tahun 2025 tidak akan lebih baik dibandingkan 2024.
Bukan hanya para pemangku kepentingan, setiap brand-maker juga akan melakukan tindakan yang efisien agar mampu menghasilkan kinerja yang baik dalam momen GIIAS ini.
"Maka rasanya semua merek tidak akan tinggal diam, agar pencapaian di GIIAS ini menjadi pemicu untuk penjualan selama setahun, karena jumlah merek semakin bertambah, mungkin saja membantu, pilihan semakin banyak, ada beberapa rangkaian yang lebih terjangkau," ujar Luther.