Hobi Ikidangbang.CO.ID - JAKARTA.Penerapan teknologi 5G terus berkembang. Telkomsel, misalnya, memberikan layanan kepada lebih dari 40.000 mitra bisnis di berbagai bidang, seperti keuangan, pertanian, logistik, manufaktur, hingga pariwisata.
Menggunakan berbagai solusi digital terkini yang berbasisinternet of things(IoT) serta analisis data strategis, anak perusahaan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) berupaya meningkatkan efisiensi operasional, mempercepat perkembangan bisnis, dan mencapai tujuan keberlanjutan yang dapat diukur dan memiliki dampak nyata.
Kepala Strategi Perusahaan, Inovasi, Keberlanjutan, dan PemasaranTelkomsel, Jockie Heruseon mengatakan, dampak terhadap industri, masyarakat, dan lingkungan tidak hanya berasal dari koneksi digital yang kuat, tetapi juga dari pemahaman mendalam terhadap kebutuhan pelanggan serta solusi inovatif yang tepat sasaran.
"Telkomsel menjadi mitra strategis bagi setiap perusahaan dan lembaga yang berkeinginan berkembang secara berkelanjutan. Menciptakan efisiensi, serta meninggalkan dampak positif bagi Indonesia," ujar Jockie, Kamis (24/7).
Di bidang keuangan, solusi DigiAds yang bekerja sama dengan Allo Bank menghadirkan kampanye digital yang enam kali lebih efektif. Membuka peluang bagi pesan layanan keuangan untuk sampai kepada pengguna yang tepat, termasuk kelompok yang sebelumnya sulit dicapai.(unbanked). Ini tidak hanya memengaruhi efisiensi biaya, tetapi juga mendukung pengembangan inklusi keuangan yang lebih luas di kalangan masyarakat.
Di bidang agribisnis, Telkomsel Enterprise melalui solusi IoT Intank membantu PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV dalam pengelolaan logistik tangki secara... real-time, mengurangi potensi risiko operasional, sekaligus membantu dalam proses pelaporan environmental, social, governance (ESG) secara transparan.
Sementara itu, Dinas Pariwisata Sumatra Barat memaksimalkan penggunaan solusi Msight, yang memungkinkan analisis pergerakan wisatawan dengan akurasi tinggi danreal-time.
Solusi ini mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan hingga 30%. Membuka peluang baru dalam pengembangan destinasi pariwisata yang lebih merata dan berkelanjutan, sehingga turut mendorong perkembangan ekonomi setempat.